Pagi ini (waktu Indonesia) Chelsea dibawah arahan Robie Di
Matteo berhasil mengatasi perlawanan tim yang berstatus tim terbaik dunia saat
ini. Yaitu Barcelona, dengan skor tipis saja 1-0. Dalam leg pertama semifinal
Liga Champions yang digelar di Stamford Bridge. Permainan konsistensi Chelsea
sejak babak pertama hingga babak kedua patut di acungi jempol. Berkat perjuangan
gigih para pemain untuk menjaga setiap jengkal daerah pertahanannya dari
serangan el-mesiah dan kawan-kawan. Akhirnya satu gol cemerlang Drogba mampu
menyelamatkan muka The Blues yang berstatus sebagai tuan rumah. Namun Barcelona
juga bisa pulang dengan kepala tegak, karena sebenarnya permainan mereka tidak
mengecewakan.
Sejak awal pertama praktis penguasaan bola dikuasai
sepenuhnya oleh Barcelona. Dengan permainan khasnya, yang disebut-sebut sebagai
permainan tripitaka. Di menit-menit awal The Catalans berhasil mengancam gawang
Petr Chech. Lewat aksi Alexis Sanchez setelah dia lolos dari offside. Namun beruntung
bagi Chelsea karena bola palonetto dari sepakan Sanchez hanya membentur tiang
gawang Chelsea. Yang kemudian bola muntah langsung dibuang jauh-jauh dari daerah pertahanan The Blues oleh pemain
Chelsea.
Dan Barca masih gencar melakukan serangan seporadis ke
gawang The Blues. Dengan sesekali Chelsea melakukan serangan balik yang cepat. Telur
pun akhirnya pecah setelah striker Chelsea asal Pantai gading mengoyak jala
Viktor Valdes di menit-menit akhir babak pertama. Gol tercipta melalui serangan
balik yang dilakukan Chelsea dengan sangat cepat. Diawali oleh keberhasilan
Frank Lampard merebut bola dari pemain el-Barca didaerah setengah lapangan. Kemudian
ia mengirim umpan terobosan matang kepada Ramires yang berdiri bebas. Spontan,
si Rambo langsung menggiring bola menusuk ke pertahanan Barca. Kemudian tusukan
itu diakhiri dengan umpan jitu kepada Didier Drogba. Lalu gol pun tercipta dimenit-menit
genting.
Dibabak kedua Barca masih fasih menguasai jalannya laga. Luar
biasa, mereka seperti bermain di rumah sendiri. Dengan tenang para pemain Barca
mengalirkan si kulit bundar, dari kaki ke kaki diantara kepungan pasukan The
Roman Emperor. Peluang Chelsea muncul ketika pemain pengganti Salomon Kalou memiliki
kesempatan bagus, ketika dia hanya tinggal berhadapan dengan penjaga gawang
Viktor Valdes. Namun sayang, tendangannya melambung jauh di atas mistar.
Dimenit-menit akhir menjelang pertandingan usai. Chelsea
kembali diselamatkan oleh tiang gawang. Ketika pemain Barca melakukan tendangan
kea rah gawang yang tidak bisa diendung oleh penjaga gawang Chelsea. Nampaknya misi
balas dendam yang lumayan sukses dilakukan oleh Chelsea. Setelah kekelahan
mereka 3 tahun silam dari Barca, dengan kepemimpinan yang jelek dari wasit asal
Norwegia bernama Ovrebo yang sangat merugikan Chelsea. Selamat kepada Chelsea
Fans Club!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar